Saturday, May 12, 2018

ARTIKEL PT SEMEN CONCH BOLMONG

My title
PT SEMEN CONCH BOLAANG MONGONDOW

Bolaang Mongondow merupakan kabupaten yang kaya dengan sumber daya alam. Beberapa endapan bahan galian bisa di temukan di tempat ini contohnya emas, tembaga, gamping, pasir besi, mangan, andesit. endapan tersebut tentu membawa dampak yang cukup besar terhadapa perkembangan ekonomi daerah.Saat ini sudah banyak perusahan yang masuk di kabupaten bolaang mongondow contohnya yang besar adalah PT J RESOURCES yang mengolah emas di bolaang mongondow selatan, dan PT SEMEN CONCH yang mengolah semen di lolak.
PT Conch North Sulawesi Cement di Bolmong kini di ujung tanduk. Setelah tak kunjung mendapat kejelasan izin operasi dari pemprov. Perusahaan asal Tiongkok itu terus digugat masyarakat sekitar. Terbaru, pantauan Manado Post, sekelompok massa menduduki Kantor DPRD Bolmong, kemarin. Massa yang menamakan diri sebagai Aliansi Lingkar Tambang PT Conch meminta para wakil rakyat ikut memperjuangkan kejelasan upah mereka.
Baik warga yang berdomisili di Desa Solog, Diat, Kaiya serta Inobonto, IV. Warga desa yang berada di seputaran perusahaan lingkar tambang PT Conch, meminta kejelasan Upah Minimum Provinsi (UMP) buruh yang bekerja di perusahan produsen semen itu.
Pasalnya, ganti rugi lahan belum diselesaikan. Mereka juga meminta perusahaan PT Conch memprioritaskan tenaga lokal. “Kami juga meminta kepada Anggota DPRD untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus), terkait dengan penyelesaian kasus yang ada di perusahaan PT Conch dan mendesak kepada Pemkab untuk Memorandum Of Understanding (MOU) bersama PT Conch terkait kesepakatan antara perusahaan dan pihak kepemilikan tanah untuk dipekerjakan di perusahaan," ungkap tuntutan perwakilan massa Muklis Damogalat.
Salah satu warga lingkar tambang yang mewakili kaum tani Rasman Mahanu dalam orasinya juga mengatakan aktivitas PT Conch sudah sangat mengganggu kehidupan warga yang ada di lingkar tambang. "Kami mau makan apa, sementara kami hanya bertani di wilayah tersebut, kalau PT Conch akan mengambil alih lahan tersebut, kami tidak tahu lagi mau cari nafkah di mana," katanya.
Sementara itu, Fahri Bahmit perwakilan kaum nalayan dalam orasinya mengatakan, mereka merasa terganggu dengan adanya pembangunan dermaga. "Kami dari nelayan tidak lagi mendapat ikan dengan adanya pembangunan dermaga, karena aktivitas yang mengeluarkan bunyi ketukan-ketukan yang keras. Kami tahu, dari pihak Dishub Bolmong sudah turun, tetapi pada saat pihak Dishub pulang, pekerjaan pembangunan dermaga terus dilanjutkan. Kami tegaskan, kalau tidak segera diselesaikan, kami akan bertindak anarkis," tegasnya. Perwakilan buru Suparman Langkau, menuturkan selaku buru di PT Conch merasa diabaikan. "Masalah kecilnya upah yang diberikan. Pekarja dari Cina saja, datang di Indonesia diberi upah 600 ribu per hari, sementara kami masyarakat asli Indonesia hanya diberi upah 95 ribu per hari. Juga, jaminan kesehatan untuk kami tidak ada, hanya janji saja," tegas dia.
Wakil Ketua DPRD Bolmong Kamran Muchtar Podomi yang menerima aspirasi para pengunjukrasa berjanji akan segera ditindaklanjuti. "Apalagi Pihak Pemkab dan dinas terkait sudah hadir, kita akan saling klarifikasi antara permasalahan yang diutarakan dengan dinas terkait. Selanjutnya persoalan ini akan segera diselesaikan," tutupnya.
Manajemen PT Conch saat coba dikonfirmasi kemarin, menurut seorang pekerja, bagian humasnya sedang tidak berada di lokasi. “Nanti balik Senin saja. Kami tidak bisa bicara. Nanti pimpinan kami yang sampaikan,” singkatnya kepada harian ini.(jen/gnr)
https://tambang22.blogspot.co.id/2018/05/energi-alternatif.html

No comments:

Post a Comment